Senin, 30 Januari 2023

Trik Jitu Menulis Cerita Fiksi



Trik Jitu Menulis Cerita Fiksi

Judul          Trik Jitu Menulis Cerita Fiksi
Resum ke-    : 10
Gelombang   : 28
Hari, Tanggal: Senin, 30 Januari 2023
Tema             : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber  : Sudomo, S.Pt.
Moderator     : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Alhamdulillaah….
Malam ini kegiatan belajar menulis nusantara angkatan ke-28 memasuki pertemuan ke-10, dengan materi “Bagaimana Kiat-Kiat Menulis Cerita Fiksi” yang disampaikan oleh narasumber hebat bapak Sudomo, S.Pt. dan dimoderatori oleh bapak Bambang Purwanto, S.Pd., Gr.
Narasumber malam ini adalah seorang sarjana fisika yang mengajar IPA. Meskipun pelajaran yang diajarkan bersifat eksak, namun faktanya beliau mampu membuat tulisan fiksi dengan baik. Lebih lengkap dapat dilihat pada link ini https://s.id/ProfilSudomoSPt
Menulis fiksi itu berbeda dengan menulis nonfiksi. Seorang penulis fiksi harus berimajinasi tentang hal-hal yang akan ditulis. Berbeda dengan penulis non fiksi, terkhusus berkenaan dengan pengalaman nyata, maka hanya cukup mengandalkan memori untuk menuliskan kembali cerita sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Walaupun demikian, menulis apapun yang terpenting hanyalah kemauan yang keras dan latihan yang konsisten bahwa kita bisa menulis fiksi.

Kiat-Kiat Membuat Tulisan Fiksi
Menurut penjelasan narasumber, terdapat kiat-kiat agar dapat membuat tulisan fiksi. Kiat-kiat tersebut dikemas dengan alur yang diakronimkan dalam kata MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata. secara rinci dijelaskan berikut ini.
1. Mulailah dari Diri
Pada alur ini, peserta diminta menuliskan pengalaman menulis cerita fiksi. Jika belum pernah menulis, peserta tidak dipaksa. Namun, peserta diminta untuk merefleksi diri terkait dengan kendala maupun tantangan dalam menulis karya fiksi.
2. Mengeksplorasi Konsep
Pada alur ini, bagaimana membuat konsep terkait menulis cerita fiksi, yaitu konsep tentang alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. Lebih jelasnya dapat dipelajari melalui link ini https://s.id/MateriSudomo. Secara detail dijelaskan berikut ini.

Pentingnya Belajar Menulis Fiksi
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan mengapa penting bagi kita untuk belajar menulis fiksi.
a. Alasan harus menulis cerita fiksi adalah bahwa salah satu materi AKM berupa teks literasi fiksi.
b. dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
c. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
d. cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
e. menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.

Syarat Bisa Menulis Fiksi
a. Komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
b. Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Lo, cerita fiksi ada riset juga? Iya, dong. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
c. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain, hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
d. Mempelajari EYD agar cerita yang ditulis sesuai dengan kaidah kebahasaan.
e. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.

Bentuk-Bentuk Cerita Fiksi
a. fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway
b. flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
c. pentigraf
d. cerpen, dan 
e. novel

Unsur-Unsur Pembangun Cerita Fiksi
a. Tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita. premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat.
b. Unsur-unsur karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi.
c. Alur/plot yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
d. Penokohan yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
e. Latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
f. Sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.

Bagaimana Tips Menulis Cerita Fiksi?
a. Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi.
Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
b. Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain
Hail ini untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
c. Terkait ide dan genre.
Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan dikuasai.
d. Membuat outline/kerangka karangan.
Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi, menentukan tema, membuat premis, menentukan alur/plot, menentukan penokohan, menentukan latar/setting, dan memilih sudut pandang penceritaan yang unik.
e. Lakukan swasunting setelah selesai menulis
Jangan menulis sambil mengedit, fokuskan penyuntingan pada kesalahan (pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita), usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri.

3. Ruang Kolaborasi
Pada alur ini, kita akan berkolaborasi membuat cerita fiksi. Kita dapat melanjutkan kalimat pembuka berikut ini sesuai dengan selera kita masing-masing.
---
Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Aku bangkit dan mencari sumber suara tersebut namun tak ada seorangpun di tempat ini kecuali aku sendiri. Bulu kuduk meremang, sesuatu yang mencekam seolah ada hantu malam. Ternyata hanya angin yang memenuhi pekat malam.

4. Demonstrasi Kontekstual
Pada alur ini, secara kontekstual bisa menuliskan 5 tema apa saja yang bisa dijadikan cerita nantinya. Berikut ini tema yang  saya sukai dan kuasai. 
a. Pengalaman Hidup
b. Keluarga Harmonis
c. Persahabatan Abadi
d. Liburan Sekolah
e. Horor atau Misteri

5. Mengelaborasi Pemahaman
Pada alur ini, dilakukan dengan tanya jawab lebih lanjut tentang materi menulis cerita fiksi yang ingin kita lebih diperdalam lagi.

6. Mengkoneksikan antarmateri
Pada alur ini, kita bisa menuliskan kesimpulan dengan mengaitkan antarmateri malam ini ke dalam resume.
Untuk bisa menghasilkan karya tulis fiksi yang baik, kuncinya adalah terus belajar, karena dengan terus belajar akan seterusnya menjadi pembelajar.

7. Melakukan aksi nyata
Pada alur ini, menuliskan hasil belajar kita malam ini dalam bentuk tulisan resume. Tentu dengan mengelaborasikan dengan pengalaman pribadi kita. Resum bisa dilihat pada link  https://iimsholihah1975.blogspot.com/2023/01/trik-jitu-menulis-cerita-fiksi.html

Demikianlah resume tentang kiat-kiat menulis cerpen yang disampaikan oleh narasumber malam hari ini. Semoga resume ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

Jumat, 27 Januari 2023

MENULIS ITU GAMPANG

 


Judul            Menulis itu Gampang
Resum ke-       : 9
Gelombang      : 28
Hari, Tanggal   : Jumat, 27 Januari 2023
Tema                : Menulis itu Mudah
Narasumber     : Prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator        : Lely Suryani, S,Pd.SD.

Moderator mengawali kegiatan dengan muqoddimah dan memperkenalkan diri, kemudian memimpin do'a dengan mengajak peserta berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Selesai berdoa, moderator memperkenalkan narasumber yang akan membersamai peserta yaitu Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. Beliau adalah seorang guru besar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, penulis buku, jurnal, motivator, serta pegiat literasi. Buku beliau berjumlah 47 yang ditulis dalam waktu kurang lebih enam tahun (2015-2021), jurnal beliau juga sangat banyak hingga tidak mungkin bisa disebutkan satu per satu. Namun sebagian besar bukunya berisi hal-hal yang berkaitan dengan Islam, aturan Islam, sejarah Islam, literasi, serta menulis.

Pada pertemuan ke-9 ini narasumber memberikan materi yang luar biasa membuat peserta tercengang, yaitu "WRITING IS EASY". Prof. Ngainun Naim tidak menyampaikan bahwa  menulis itu mudah atau menulis itu sulit, tetapi beliau mengajak untuk menulis, dan syaratnya hanya satu yaitu MENULIS.  

Kunci atau Syarat agar mudah menulis
1. Menulis tentang hal-hal yang sederhana yang kita alami.
2. Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit, itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran.
3. Menulis tentang perjalanan, ini juga jenis tulisan yang mudah dibuat karena kita mengalaminya secara langsung.
4. Menulis secara ngemil (sedikit demi sedikit), setiap hari atau setiap waktu menyempatkan menulis barang satu atau dua paragraf.

Menulis itu mudah, sebenarnya relatif. Mengapa? karena masing-masing orang bisa berbeda anggapan, ada yang beranggapan menulis itu sulit, menulis itu mudah, atau kadang mudah dan kadang sulit. Namun beliau tetap meyakinkan peserta bahwa menulis itu mudah. Kecuali yang kurang sepakat karena merasa menulis itu memusingkan, walaupun sudah  berjam-jam tetapi tidak satupun kata yang bisa dituliskan. Bahkan sudah mengikuti berbagai kursus menulis akan tetapi masih tetap saja belum bisa menulis.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. 
Dari hasil tanya jawab dapat saya sarikan berikut ini. 
Bagaimana agar menulis itu benar-benar mudah?
1. Ubah pola pikir kalau menulis itu sulit.
Ubah pola pikir dan bangun pemahaman, keyakinan, serta kesadaran bahwa menulis itu mudah. Saat kita mengalami kesulitan pun coba tanamkan dalam diri kita bahwa menulis itu memang mudah.
2. Berlatih / praktik menulis
Teori menulis itu penting, akan tetapi jika tidak dipraktikkan seumur hidup kita tidak akan bisa menulis. Banyak penulis yang justru sekolahnya tidak berhubungan dengan tulis-menulis tetapi karena mereka disiplin setiap hari menulis dan bahkan mewajibkan dirinya untuk menulis setiap hari walaupun hanya satu paragraf, maka jadilah penulis yang handal.
3. Banyak membaca
Menulis itu ibarat mengeluarkan tabungan bacaan, banyak membaca sama halnya banyak menabung. Pada saat penulis mengisi otaknya untuk bahan tulisan, maka membaca adalah nutrisinya. Membaca itu tidak perlu lama, tetapi yang penting rutin setiap hari, misal dijadwalkan cukup 10-15 menit. Dan utamakan paham dengan apa yang dibaca, tidak sekedar khatam. Kualitas tulisan akan meningkat jika banyak membaca.
4. Meluangkan Waktu
Setiap orang pasti memiliki kesibukan, pengangguran saja sibuk apalagi yang memiliki pekerjaan. Maka dari itu jangan beralasan sibuk, jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan waktu untuk menulis.
5. Rajin mengamati, rajin mencatat, dan mengolah apa yang sudah dicatat, kemudian mengembangkannya menjadi tulisan.
6. Belajar menulis kepada para penulis/mentor
Kunjungi, baca, dan komentari tulisan demi tulisan di grup.
7. Mengetahui dan memahami apa yang ditulis.
Menulis kegiatan harian, perjalanan, dan pengalaman itu mudah karena mengalami sendiri dari apa yang dilihat, didengarkan, dan dirasakan.
8. Menikmati proses menulis
Segala sesuatu kalau dinikmati maka akan mudah. Sebaliknya kalau tidak dinikmati pasti akan terasa berat. Begitu juga dengan menulis, ketika menulis nikmatilah prosesnya dengan santai atau enjoy.

Setiap hari rutinkan makan dan minum
Agar badan sehat dan tidak dehidrasi
Nulislah tiap hari agar dapatkan hasil premium
Makasih Pak Ngainun Naim telah berikan nutrisi

Demikian resum saya, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi khususnya kepada saya untuk bisa menulis, menulis, dan menulis setiap waktu. Terima kasih Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. Jazaakumulloh Ahsanal Jaza, Jazaakumulloh khoiron katsiiro.



Rabu, 25 Januari 2023

Kiat Komitmen Menulis di Blog


Judul          : Kiat Komitmen Menulis di Blog
Resum ke-  : 8
Gelombang : 28
Tanggal      : 25 Januari 2023
Tema          : Komitmen Menulis di Blog
Narasumber: Drs. Dedi Dwitagama, M.Si..
Moderator  : Sigid Purwo Nugroho, S.H.

Kiat Komitmen Menulis di Blog

Hari ini Rabu, 25 Januari 2023, saya bersyukur dapat mengikuti pertemuan ke-8 Kelas Belajar Menulis Bersama Nusantara (KBMN) gelombang 28. Kegiatan malam ini meghadirkan seorang narasumber yang luar biasa. Hal ini merupakan salah satu daya tarik tersendiri untuk mengikuti pelatihan ini. Sehingga saya tetap bersemangat menyimak materi-materi yang disampaikan oleh narasumber.

Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. malam ini hadir sebagai narasumber dan didampingi oleh bapak Sigid Purwo Nugroho, S.H. sebagai moderator hingga kegiatan berakhir. Beliau menyajikan materi dengan tema “Komitmen Menulis di Blog” Tema tersebut menjadi pembahasan yang sangat menarik bagi peserta pelatihan.

Bapak Dedi Dwitama adalah seorang guru di SMKN 50 Jakarta. Beliau lahir di Jakarta, 28 November 1964. Beliau seorang blogger fenomenal dan viral saat ini. Beliau mulai mengelola blog pada tahun 2005 dan pada tahun 2007 beralih ke wordpress. Pak Dedi orang yang sangat hebat, pengalaman beliau dalam mengamalkan ilmu pengetahuan tidak hanya di tanah air tetapi juga sampai ke luar negeri.

Pak Dedi pada pertemuan ke-8 di kelas Pelatihan Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28 ini melalui zoom meeting mengawali materi dengan perkenalan, kemudian beliau memaparkan materi dengan jelas hingga selesai, selanjutnya sesi tanya jawab. Berdasarkan hasil tanya jawab kami dapatkan  pengetahuan seputar Blog.

Respon para peserta malam ini sangat luar biasa, begitu dipersilakan bertanya, peserta langsung menyerbu dengan berbagai pertanyaan yang berbeda. Padahal kami tidak saling sepakat dalam mengajukan pertanyaan, tetapi tidak ada pertanyaan yang sama di antara kami.

Berikut beberapa materi yang dipaparkan oleh pak Dedi Dwitagama dan berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan peserta pelatihan.

1. Pengertian Blog

Blog merupakan salah satu jenis website yang memuat tulisan dengan berbagai topik. Tulisan atau yang biasanya disebut postingan ditunjukkan dalam kronologi terbalik. Blog akan menampilkan postingan terbaru yang kemudian disusul dengan postingan lama.
Bentuk blog bermacam-macam, diantaranya majalah digital, catatan pribadi, pameran online, dan bahkan situs pembelajaran. Biasanya blog terdiri atas teks, gambar, video, dan halaman penting lainnya. Pembaca bisa menuliskan komentar dan berkomunikasi secara virtual dengan pemilik atau penulis blog.

2. Sejarah Blog

Blog diciptakan oleh Evan Williams pada tahun 2003. Pencipta blog tersebut lahir di Nebraska pada tanggal 31 Maret 1972. Sebelum blogger.com dilaunching, di Indonesia sudah ada aktifis media yang menulis di website berbasis msn. Semula berupa website biasa, polanya mirip dengan blog, tetapi tidak seheboh blog pada tahun 2004.

3. Manfaat Blog

Blog memiliki beberapa manfaat, diantaranya dipaparkan berikut ini.
a. Blog untuk konten pembelajaran jarak jauh (PJJ)
Blog dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan konten dalam PJJ. Caranya adalah siapkan bahan-bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Bahan pembelajaran bisa berupa meteri dalam bentuk word, power poin, foto, video, dsb. Setelah itu masukkan bahan pembelajaran tersebut ke dalam blog. Selanjutnya berikan linknya kepada peserta didik atau teman sejawat yang membutuhkannya.
b. Blog untuk dokumentasi
Blog juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumentasi, baik dokumentasi perjalanan maupun dokumentasi foto. Perjalanan atau kunjungan ke tempat-tempat bersejarah/wisata yang pernah kita lakukan akan terdokumentasi dengan baik di dalam blog. Demikian halnya dengan foto-foto yang bersejarah atau mengandung kisah dalam hidup kita.
c. Blog untuk mengembangkan kemampuan menulis
Seseorang dapat menulis setiap hari melalui platform blog. Dengan menulis setiap hari di blog tentu saja kemampuan menulis seseorang akan berkembang. Seperti halnya yang sedang saya lakukan saat ini bersama rekan-rekan peserta pelatihan di Kelas Belajar Menulis Nusantara gelombang 28.
d. Blog dapat memberikan keuntungan
Sebuah blog apabila ditekuni dan dikelola dengan maksimal, maka akan mendatangkan keuntungan secara materi, yaitu dengan cara bergabung di program afiliasi atau menampilkan iklan di blog.
Dalam hal ini, Pak Dedi tidak memonetisasi blog beliau karena fokusnya menjadi pendidik yang tidak mencari uang melalui blog tetapi mendapatkan banyak uang dari blog.
e. Blog bisa menjadi portofolio
Postingan yang dipublikasikan secara berkala bisa menjadi sebuah portofolio jika ingin mencari pekerjaan lepas (freelance) atau penuh waktu (full time). Menurut Pak Dedi, blog itu seperti jurnal pribadi yang berisi dokumentasi pribadi untuk dibaca setiap orang sedunia dan bisa dikomentari orang-orang sedunia. Oleh sebab itu, isinya terserah pemilik blog mau mengunggah apa saja.
Tulisan yang diposting di blog juga bisa dihitung sebagai Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Melalui postingan tulisan-tulisan ilmiah dalam bentuk potongan-potongan ide. Selanjutnya, disatukan menjadi satu tulisan ilmiah dan dicetak untuk diajukan angka kreditnya.

4. Kelebihan WordPress

Kemunculan teknologi yang baru umumnya melebihi dan mengatasi kekurangan teknologi yang lama. Tentu saja memiliki tampilan lebih bagus dan lebih lengkap. Demikian halnya yang terjadi pada blogspot dan wordpressWordPress lebih kaya dan lebih mudah penggunaannya. Selain itu, aplikasinya tersedia di playstore yang memudahkan kita menulis kapan saja dan dimana saja.

5. Kriteria Blog yang Baik

Blog yang baik itu relatif, tidak ada kriteria tertentu. Blog yang ramai pengunjung adalah blog yang menjawab kebutuhan pengguna internet. Oleh sebab itu, kita harus menulis sesuatu yang sedang dibutuhkan oleh netizen saat ini. Sehingga tulisan kita di blog itu bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian, mereka pun akan beramai-ramai mengunjungi blog milik kita.

6. Perbedaan Blog Berbayar dan Gratis

Dari tampilannya tidak ada bedanya. Akan tetapi, pada blog yang berbayar iklan dapat dikendalikan oleh pemilik blog itu sendiri. Sedangkan pada blog yang gratis tergantung kepada penyedia platform. Selain itu, blog gratis tidak akan pernah hilang dari dunia maya. Sementara blog berbayar akan terhapus dengan sendirinya jika setahun tidak membayar iuran.

7. Komitmen Menulis dan Berkarya di Blog

Selama ini sudah banyak orang yang memiliki sebuah blog tetapi jarang atau bahkan tidak digunakan. Oleh sebab itu, diperlukan konsistensi dan komitmen kita dalam mengelola blog.
Jika kehabisan ide, kita dapat melakukan blog walking (BW) ke blog teman-teman. Dengan membaca tulisan-tulisan di blog orang lain maka kita akan menemukan ide-ide untuk menulis. Bila sedang banyak ide, sebaiknya kita tuliskan semua ide tersebut. Sehingga kita tinggal menjadwalkan kapan akan dipublikasikan di blog.

Menulis memang membutuhkan komitmen yang tinggi. Bagaimana menumbuhkan komitmen dalam menulis di blog? Itu pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran. Karena biasanya kita berkomitmen untuk suatu hal tapi kita juga yang mengingkari komitmen tersebut.

Komitmen itu harus dibangun, diperjuangkan, dan diusahakan di sela-sela kemalasan melanda, di saat pekerjaan sekolah menggunung, di saat pekerjaan rumah menanti, dan di saat banyak permasalahan yang datang, sehingga menulis menjadi beban berat yang membutuhkan perjuangan luar biasa.

Mulai menulis adalah langkah awal yang harus dilakukan, mustahil menjadi penulis jika tidak mau memulai, tidak ada orang yang tidak suka menulis tiba-tiba menjadi penulis. Menulis sebuah buku dimulai dari menuliskan kata dan kalimat pertama. Maka dari itu, begitu ada ide tulislah walau satu baris, lalu berikan gambar sebagai pendukung, langkah ini sering menolong kebuntuan menulis dan membuat kata demi kata mengalir sendiri, atau pada saat tidak mempunyai ide maka berkunjunglah ke blog-blog orang lain kemudian tinggalkan komentar, hal ini untuk mendatangkan pengunjung dan memudahkan untuk berkomentar

Membentuk komitmen menulis di blog itu sangat mudah kata narasumber, posting saja terus tidak perlu memikirkan kualitas, karena akan otomatis terbentuk sesuai perjalanan waktu. menulis di blog batasannya sama seperti berkomunikasi di dunia nyata, jangan menyinggung perasaan pihak lain, tebarkan kebaikan yang bermanfaat untuk orang banyak.

Demikian resume materi yang disampaikan oleh Pak Dedi Dwitagama malam ini. Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Dan semoga dapat memotivasi dan menginspirasi para pembaca di blog saya.


Berharap bertemu bapak menteri
Banyak harapan tak terbendung lagi
Mari komitmen berkarya untuk negeri
Tuntaskan tantangan sebentar lagi

Senin, 23 Januari 2023

Solusi Writer's Block


 
Judul           : Solusi Writer's Block
Resum ke-   : 7
Gelombang  : 28
Tanggal        : 23 Januari 2023
Tema            : Mengatasi Writer's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr.
Moderator    : Raliyanti, S.Sos., M.Pd.

Bismillaahirrohmaanirrohiiim.…

Malam ini Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28 sudah memasuki pertemuan ke-7 dengan materi “Mengatasi Writer's Block” yang dimoderatori Ibu Raliyanti, S.Sos., M.Pd. dari Jakarta. Beliau adalah peserta/alumni kelas BM PGRI Gelombang 20 dibawah bimbingan Om Jay. Beliau sudah menghasilkan beberapa buku solo dan antologi. Beliau juga termasuk salah satu anggota Tim Om Jay yang sering menjadi Moderator juga pembuat flyer di setiap kegiatan.

Narasumber pada pertemuan hari ini adalah Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. Beliau merupakan alumni BM PGRI Angkatan ke-7. Beliau Seorang guru IPA dari Subang dengan segudang prestasi. Banyak buku hasil karya beliau diantaranya ada 6 buku solo dan 13 buku antologi, kemudian banyak pula penghargaan yang beliau raih, diantaranya yaitu penghargaan sebagai guru berprestasi pada tahun 2021 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, penghargaan Bupati Subang berturut-turut dari tahun 2020, 2021, dan 2022.

Ibu Ditta mengawali materi dengan mengajak menyamakan persepsi bahwa aktifitas menulis mempunyai makna yang luas. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam, tidak hanya bagi novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll. Penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block
Apa itu Writer's Block?
Mungkin di benak kita bertanya-tanya tentang apa itu Writer's Block? Yang pasti, materi ini merupakan modal awal dalam membuat tulisan yang berkualitas.
Writer’s block adalah kondisi penulis saat mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya, atau kondisi penulis saat terjebak dalam proses penulisan tanpa kemampuan untuk bergerak maju dan menulis sesuatu yang baru.

Saat ingin mulai menulis, pernahkah merasa semua ide tiba-tiba hilang? Atau merasa tangan tiba-tiba kaku sampai tidak mampu menuliskan kata-kata? Atau mungkin merasa betapa telatnya pikiran kita dalam menemukan ide-ide baru untuk menulis? Jika jawabannya Ya, maka kemungkinan besar sedang terserang Virus WB (Writer's Block), untuk itu berhati-hatilah!
Apa tanda-tanda terserang virus writer's block?
Tanda-tanda terserang virus writer's block, diantanyanya yaitu: sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis.

Writer's Block dalam Wikipedia mempunyai arti suatu keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Keadaan tersebut bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer's block pada umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Maksudnya, bahwa orang yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam menulis pun, masih bisa terserang WB. Writer's Block bisa menyerang siapa saja baik di awal, di tengah, maupun di akhir kegiatan menulis. Kemudian apa sebetulnya yang menyebabkan Writer's Block dan Bagaimana cara mengatasinya?

Writer's Block memang bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Yang terpenting ketika WB menyerang, kita segera sadar dan cepat bangkit mengambil tindakan untuk menyingkirkan WB tersebut. Bila tidak, sangat besar kemungkinan WB akan melekat berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Apa penyebab & bagaimana cara mengatasi writer's block?
Salah satu cara terbaik mengatasi WB adalah dengan mengenali penyebabnya. 
Berikut beberapa hal yang menyebabkan terserang writer's block.
1. Mencoba metode/topik baru
Mencoba metode/topik baru bisa menjadi salah satu penyebab terserang WB. Contoh: pada saat menulis karya tulis ilmiah, kemudian ada permintaan menulis puisi, maka bagi yang belum terbiasa tentu akan mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan ada perbedaan metode dalam menulis karya ilmiah dan menulis puisi. Pada masalah ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak writer's block.

2. Stres.
Stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Jenuh. Pikiran dan hati kita tak bisa diajak kompromi untuk menulis. Di saat seperti ini, kita bisa melakukan healing, jalan-jalan, atau melakukan hobi lainnya insya Allah bisa segera mengusir WB. Namun jangan juga terlalu berlama-lama, hal ini untuk me-refresh kembali pikiran kita.
Walaupun stres merupakan salah satu penyebab writer's block, tetapi sebenarnya menulis juga bisa menjadi salah satu obatnya. Terdapat istilah "Menulis Ekspresif" dalam dunia psikologi. Orang-orang dengan kasus tertentu akan diminta untuk menulis ekspresif, menuliskan pengalaman traumatisnya, serta perasaan pada saat atau setelah mengalami hal tersebut. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang menulis ekspresif akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

3. Lelah Fisik/Mental
Seseorang merasa sulit secara fisik untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan, misalnya mengungkapkan ide-ide dalam menulis. 

4. Terlalu Perfeksionis.
Timbulnya pemikiran: "Tulisanku nanti bakal ada yang membaca tidak, ya?"
                                     "Duh, jangan-jangan tulisanku dibilang jelek sama orang lain."
                                     "Ini ejaannya udah bener apa belum ya?"
Jika hal ini terjadi, berarti kita terlalu over perfeksionis, dan ini bisa berbahaya. Karena pemikiran seperti itu justru akan menghambat kita dalam menghasilkan karya. Kita ketahui bahwa para penulis hebat pun pasti masih mengalami kesalahan dan harus merevisi tulisannya. Dan tak selalu orang yang membaca tulisan kita akan berkomentar baik. Setidaknya kita yakin bahwa tulisan kita akan dibaca oleh orang lain.

Materi ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, mari kita berkomitmen untuk saling menguatkan tekad untuk menulis, saling menyemangati satu dengan yang lain untuk tetap terus ajek dalam menulis. Semoga impian untuk mempunyai buku karya sendiri (buku solo) akan menjadi kenyataan.

Kita sebagai manusia biasa wajar apabila masih salah, wajar apabila masih takut. Namun, meski demikian, setiap orang pasti mempunyai keberanian yang sungguh-sungguh. Jaga semangat untuk tetap berkarya, yakinlah bahwa tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain, minimal untuk diri kita sendiri.

Tetap semangat menulis, marilah menjadi pembelajar seumur hidup, menjadi penulis sejati, permasalahan yang muncul akan menjadikan kehidupan lebih menarik dan bermakna. Sulit bukan berarti tidak bisa, jika ada kemauan, pasti ada jalan.

Kalimat penutup dari narasumber pada pertemuan kali ini adalah: 
"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero."
Mari tuangkan dan sampaikan ide-ide kita, pemikiran-pemikiran kita, perasaan-perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

Alhamdulillaah...
Demikian resume materi "Mengatasi Writer's Block", terima kasih ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. atas ilmunya, Jazaakillah Ahsanal Jaza, Jazaakillah Khoiron Katsiro.

Jalan-jalan untuk walking blog
Mumpung libur cuti bersama
Kerja keras atasi writer's block
Hasilkan karya, nikmati bersama


Alhamdulillaah….
Semoga bermanfaat….

Jumat, 20 Januari 2023

TRIK KILAT MENULIS BUKU MAYOR

 



Judul              : TRIK KILAT MENULIS BUKU MAYOR
Resum ke-     : 6
Gelombang    : 28
Tanggal          : 20 Januari 2023
Tema              : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Narasumber   : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M.Phil.,M.Si.
Moderator      : Aam Nurhasanah, S.Pd.



Alhamdulillaahirobbil Aalamiiin ….

Malam ini adalah pertemuan ke-6 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang ke-28, Jumat 20 Januari 2023.

Sebelum narasumber memberikan materi pelatihan, terlebih dahulu moderator memperkenalkan diri dan berbagi informasi terkait kepesertaannya dalam BM dan karya tulis yang dihasilkannya. Lulusan BM sangat luar biasa, banyak yang berhasil menjadi penulis Mayor, salah satunya adalah sang moderator pertemuan ke-6 malam ini yang luar biasa, beliau adalah Bu Aam Nurhasanah, S.Pd. 

Bu Aam adalah seorang alumni komunitas belajar menulis gelombang ke-8 dan ke-12, pada gelombang ke-8 beliaunya kurang fokus sehingga masuk lagi pada gelombang ke-12. Beliau mengawali belajar menulis melalui blog, berkat motivasinya yang tinggi, beliau terpilih dalam tantangan menulis buku mayor dalam dua minggu. Naskahnya lolos seleksi dan diterima oleh penerbit mayor PT. ANDI OFFSET YOGYAKARTA. Adapaun buku beliau yang lolos seleksi seperti gambar di bawah ini.


Sang moderator selanjutnya memperkenalkan narasumber yang sangat luar biasa Bapak Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., M.Phil., M.Si. Beliau dilahirkan di Jakarta, 24 Januari 1969, beliau merupakan seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. Lebih detail profile beliau dapat dilihat di sini https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

Selanjutnya, sang moderator mempersilakan kepada sang narasumber luar biasa yang akrab dipanggil Prof. Ekoji. Pada kesempatan ini beliau memberikan materi dengan tema "Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu."

Prof. Ekoji mengawali materi dengan menyampaikan hasil karyanya bahwa beliau telah menulis kurang lebih 121 buku mayor semenjak selesai kuliah dan  sudah menulis kurang lebih 623 artikel dalam bahasa Indonesia maupun Inggris yang mulai diterbitkan semenjak duduk di bangku SMP. Beliau senang menulis karena ingin berbagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Beliau juga sebagai youtuber yang dimulai sejak 16 Maret 2020 karena semua guru dan siswa harus belajar dari rumah. Judul youtube beliau aneh-aneh diantaranya  gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya. 

Trik menulis buku mayor menurut Prof. Ekoji:
  • Tidak perlu berpikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. 
  • Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.
  • Carilah judul yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya.
  • Langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan mentor, baru didiskusikan jika ada hambatan.
  • Cari judul dan tema yang menarik bagi penerbit mayor melalui link ini  https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY
  • Harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR.
Target Prof Ekoji untuk angkatan ini adalah peserta menulis buku dan buku-buku sudah masuk ke penerbit untuk dikurasi SEBELUM Idul Fitri. Menulislah UNTUK ORANG LAIN bukan UNTUK DIRI SENDIRI. Beliau membagikan tema kepada peserta. 
Contoh Judul:
Classroom Design and Management
Community Based Learning
Computer-Based Assessment
Competency-Based Learning
Computer-Adaptive Assessment
The 21st Century Learning Skills

Cara belajar menulis buku dengan mudah adalah dengan menuliskan hal-hal yang disampaikan oleh orang lain. Oleh karena itulah program menulis buku dalam dua minggu ini dibuat. Untuk periode bulan Januari ini, beliau memberi nama dengan grup JANUARI BERSERI. Peserta bebas memilih tema dari video narsum di EKOJI CHANNEL maupun presentasinya yang dapat ditemukan pada kanal Youtube lainnya.

Menurut Bu Aam, jika karya kita bisa menembus penerbit mayor, maka karya kita akan dicetak secara fisik dan non fisik atau e-book. Kemudian buku yang sudah dicetak itu akan dipajang di toko buku besar seperti gramedia.

Pengetahuan didapat pada pertemuan ini selain dari materi yang disampaikan oleh narasumber, juga didapat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta yang kemudian dijawab oleh Sang Profesor selaku narasumber dan terkadang sekali waktu narasumber memberikan kesempatan kepada moderator menjawabnya sesuai dengan pengalamannya semasa menjadi peserta pelatihan menulis pada angkatan sebelumnya.

Luar biasa memang komunitas belajar menulis ini. Om Jay  pengasuh hebat telah menyiapkan narasumber yang luar biasa yang sangat sesuai dengan bidangnya masing-masing. Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi salah satu peserta kegiatan belajar menulis gelombang ke-28 ini.

Akhirnya kelas pada malam pertemuan ke-6 ini ditutup dengan tantangan menulis buku mayor dalam dua minggu. Banyak peserta yang bersemangat dan mengisi list daftar peserta yang akan mengikuti tantangan tersebut. Oleh komunitas belajar menulis ini, peserta akan dibantu dan dibimbing untuk belajar menulis hingga bisa menghasilkan buku mayor. Semoga saya salah seorang yang akan berhasil dan terpilih kelak menjadi kandidat yang lolos untuk diterbitkan buku saya di penerbit buku mayor yang sudah terkenal. Aamiiin...






Rabu, 18 Januari 2023

BLOG SEBUAH MEDIA PEMBELAJARAN KEREN


 
Judul            : Blog Sebuah Media Pembelajaran Keren
Resum ke-   : 5
Gelombang  : 28
Tanggal        : 18 Januari 2023
Tema            : Blog sebagai Media Pembelajaran
Narasumber : Dail Ma'ruf, M.Pd.
Moderator    : Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd.

Penulis pada kesempatan ini membuat resume pada Kegiatan Belajar Menulis Nusantara Gelombang ke-28 pertemuan yang ke-5 dengan tema "Blog sebagai Media Pembelajaran" yang dibawakan narasumber Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. dan moderator ibu Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd.

Narasumber mengawali pertemuan dengan membahas apakah blog itu?
Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali oleh Jhon Barger tahun 1998. Blog adalah website yang bersifat personal, yang memuat opini personal dan hal-hal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarkannya pada komunitas global.

Jenis-jenis blog
  1. Blog pendidikan, biasanya ditulis oleh pelajar dan guru/dosen
  2. Blog sastra (literary blog) berisi hal-hal yang berkait dengan dunia sastra
  3. Blog pribadi (buku harian online) yang berisi pengalaman sehari-hari, keluhan, dan lain-lain yang bisa berbentuk puisi, syair, atau perbincangan dengan teman.
  4. Blog bertopik,  misalnya khusus kuliner atau Wisata
  5. Blog Kesehatan, misal yang dibuat ahli Medis, Hallo dok, dll.
  6. Blog politik, ini banyak jelang 2024 dan bertujuan mengiklankan dirinya atau jagoannya ke publik supaya mendapatkan dukungan atau suara.
  7. Blog Perjalanan,
  8. Blog Riset, biasanya dimiliki kampus-kampus atau lembaga penelitian lainnya
  9. Blog Hukum, dibuat para ahli hukum, pengacara, jaksa, hakim, atau polisi yang ditujukan untuk sosialisasi aturan hukum atau advokasi
  10. Blog Media (Blog berita), memberitakan apa saja yang diliput wartawan
  11. Blog Agama, berisi masalah agama dan solusi dari penulis atau tokoh agama
  12. Blog Bisnis, apapun bisnis kita maka detilnya diupoload di Blog, kemudian link dikirim ke orang yang kita harapkan akan berminat. Bisa juga ke grup yang potensial banyak anggotanya.

Manfaat Blog
  1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru. Artinya, kreativitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog, seperi kreativitas dalam menulis, maupun karya-karya lainnya.
  2. Blog dapat meringankan beban guru,  bisa menjadi media untuk meningkatkan minat belajar murid, bisa berteman dengan semua manusia dimana saja, dan sebagai media silaturahmi seperti kompasiana. pembacanya ada di semua benua.
  3. Blog dapat meningkatkan minat belajar siswa
  4. Blog dapat diakses oleh siapa pun
  5. Blog dapat menjadi media silaturrahim. 
Manfaat Blog sebagai Media Pembelajaran Menurut Mayor Nani
  • Ketika mengajar,  gunakan blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa dan  meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirimkan linknya ke group.
  • Tugaskan siswa untuk berkunjung ke blog teman-temannya minimal dua blog.
  • Jangan memaksa siswa untuk visit ke semua blog karena mereka juga mendapatkan banyak pekerjaan rumah dari guru berbeda.
Contoh Blog Sebagai Media Pembelajaran
Perkembangan internet yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan prestasi belajar siswa yaitu belajar melalui media Blog. Blog atau web pribadi dapat menyimpan materi-materi atau bahan ajar yang relevan dengan bidang kita. Guru dapat membuat blog dan mengisinya dengan berbagai informasi yang bersentuhan dengan kegiatan pembelajaran. Beberapa informasi yang dapat diunggah diantaranya materi pembelajaran, kisi-kisi soal ulangan, tugas siswa, dan lain-lain. Dengan kata lain, blog  dapat dijadikan media pembelajaran.

Media pembelajaran melalui blog memiliki banyak keuntungan. Misalnya, siswa dapat belajar materi lebih lengkap, waktu yang lebih lama, dan tentunya suasana yang lebih menyenangkan. Siswa dapat belajar di mana pun dan kapan pun, yang tentunya berbeda dengan pembelajaran konvensional selama ini berupa tatap muka di kelas.


Manfaat Blog Sebagai Media Pembelajaran

Manfaat blog sebagai media pembelajaran, yakni:
  1. dapat mengembangkan kemampuan siswa melalui sebuah tulisan.
  2. memudahkan penyebaran informasi.
  3. siswa dapat membaca kembali materi-materi yang diposting di blog tanpa dibatasi waktu dan tempat.
  4. materi pembelajaran dapat diakses dengan mudah oleh siswa.
  5. dapat meningkatkan proses pembelajaran lebih aktif dan interaktif
Untuk memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni:
  1. guru harus memiliki blog dan mempublikasikan materi-materi pembelajaran.
  2. guru dan siswa dapat melakukan interaksi pada kolom komentar yang ada dan saling bertukar informasi melalui link menuju artikel yang sesuai dengan materi yang dibahas.
  3. guru harus memotivasi siswa untuk membuat blog sehingga pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran menjadi lebih efektif.
Selain pengetahuan dari narasumber, juga terdapat banyak ilmu tentang blog sebagai media pembelajaran dari sesi tanya jawab, diantaranya berikut ini.
P1. Lesterina Purba -Bekasi
Menulis di blog apakah harus banyak jumlah katanya?
Apakah harus menulis setiap hari baru bisa menghasilkan uang?
Jawab: Menulis di Blog tak ada batasan kata. Bebas saja.  satu kalimat pun boleh. Misal  judulnya: bahagia, isinya: hari ini aku bahagia dapat arisan RT. 

P2. Sugiharto_MAN 1 Brebes
saya sudah meliliki blog, tapi masih bingung, bagaimana cara menulis di blog agar menarik dan disukai peserta didik?
Jawab: Kalau mau Blognya diminati anak murid maka buat konten yang mereka butuhkan. Misalnya jelang materi yang akan bapak sampaikan pekan depan, maka buat judul: Kiat dapat nilai 100 materi Bab 2 pelajaran....

P3. Milma _Seluma
Bagaimana menjadikan blog bisa menghasilkan uang? Bisakah blog gratisan menghasilkan uang...
Jawab: kalau Blog gratisan bisa juga menghasilkan uang, karena blog itu medsos juga. Bedanya kalau berbayar itu permanen, data postingan akan aman tersimpan di awan.

P4. Aisyah
Bagaimana cara menjaga konsistensi menulis?
Jawab: 1. Niatkan menulis itu ibadah semoga tulisan yang dibuat manfaat bagi pembaca, 2. ikhlaskan dan jangan berhenti, abaikan baik banyak atau sedikit yang baca  dan komen, 3. yakinlah bahwa dengan menulis setiap hari, maka tiap tahun akan bisa terbitkan  1 buku.

P.5 Yuni
Bagaimana bisa menjadi bloger profesional
Jawab: terus asah kemampuan blog depelopnya, dan terus dalami hal yang terkait dengan blog, bagaimana blog bisa menghasilkan uang, bagaimana politisi bisa menang dengan memanfaatkan blog, dll.

P.6 Imro'atus Sholihah_ MTsN 4 Jombang Jatim
Apakah blog efektif sebagai media pembelajaran di sekolah khususnya jenjang dasar dan menengah? padahal di sisi lain siswa (khususnya yang tinggal di asrama) tidak diperkenankan membawa HP atau laptop?
Jawab: Memang dilema, aturan seharusnya untuk kebaikan. Mungkin kalau hp dilarang di asrama atau boarding OK. namun harus diganti dengan Laptop atau Komputer yang terkoneksi internet. Bisa efektif dan anak lebih suka, karena selain bisa membaca kapan saja bisa juga banyak belajar dari blog temannya.
 
Demikian resume mengenai "Blog Sebagai Media Pembelajaran", terima kasih ustadz Dail Ma'ruf atas ilmunya, Jazaakumulloh Ahsanal Jaza, Jazaakumulloh Khoiron Katsiro.

Ingin sukses berusaha dengan gigih
Bukan hanya sekedar fantasi
Teknologi kini semakin canggih
Kita manfaatkan blog untuk literasi

Selasa, 17 Januari 2023

Mengasah Otak dengan Menulis Setiap Hari

 


     Mengasah Otak dengan Menulis Setiap Hari

Imro’atus Sholihah

Otak manusia tidak dapat disamakan dengan robot/mesin. Mesin atau robot semakin sering digunakan maka akan semakin cepat mengalami penurunan manfaatnya (aus). Tetapi pada otak kita justru yang terjadi adalah kebalikannya. Semakin digunakan, maka akan semakin tajam dan cerdas.

Fitrah sebagai manusia adalah menjadi tua, hal ini tidak seorangpun dapat menghindarinya. Semakin tua usia seseorang maka organ otaknya akan mengalami berbagai perubahan struktur (aus) sehingga tidak bisa berfungsi maksimal. Tetapi tingkat “keausan” otak dapat diminimalisir dengan semakin seringnya digunakan. Dengan terus menerus otak dirangsang dengan menulis, kemukinan terjadinya sumbatan (luka) bahkan luruhnya sel sel otak dapat diminimalkan.

Menulis Merangsang Dwi Fungsi Otak

Kegiatan membaca dapat merangsang kerja otak, namun hanya merangsang dari satu arah. Sedangkan menulis dapat merangsang dua fungsi otak sekaligus secara maksimal. Seseorang tidak mungkin menulis tanpa membaca apa yang ditulisnya. Dengan demikian, menulis merupakan cara terbaik untuk menjaga otak tetap cerdas dan berfungsi dengan baik. Menulis tidak hanya melawan lupa, tetapi sekaligus terapi jiwa yang menjadikan hidup semakin bermanfaat(Astuti, 2016).

Memotivasi Agar Mau Menulis

Salah satu impian saya adalah menjadi seorang penulis yang selalu menulis setiap hari, dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat untuk banyak orang, dan menginspirasi orang lain untuk mau menulis juga. Karya yang dihasilkan dibaca banyak maupun sedikit orang bukanlah masalah, yang penting menulis dengan sepenuh hati. Menulis sesuatu yang setidaknya ada yang bisa dipetik manfaatnya oleh pembaca. Tentunya tulisan yang tidak menyinggung apalagi melukai hati orang lain.

Syukur Alhamdulillaah…. Saya menemukan sarana dan media untuk menulis yaitu menemukan dan bisa bergabung group Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) dengan founder dan guru blogger Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. (OmJay) yang mengajari saya untuk mulai menulis setiap hari di bloger. OmJay menyampaikan bahwa semenjak beliau memiliki blog pribadi di internet, beliau berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Adanya media blog membuat beliau memiliki komitmen untuk menulis setiap harinya. Rasanya kalau tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam dirinya. Bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis. Hal inilah yang memotivasi saya untuk mengasah otak dengan bisa menulis setiap hari.

Menurut OmJay bahwa terdapat kenikmatan tersendiri ketika menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blog. Dengan menulis dapat menjadi produsen pengetahuan dan berbagi informasi kepada orang lain. Apa yang kita ketahui dapat juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi (sharing) di dalam blog. Oleh karena itu, biasakan membaca buku dulu sebanyak-banyaknya baru kemudian menuliskannya, sehingga dengan sendirinya otak akan berfungsi dengan baik.(Naim, 2021)

OmJay membuktikan bahwa dengan sebuah langkah sederhana tetapi efektif dapat menghasilkan karya yang luar biasa. Terlihat dari judul disertasi beliau yakni "Pengelolaan Blog Kolaboratif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa". Kita juga mengetahui dengan sumbangan ilmiah beliau itu, sudah beribu-ribu orang yang beruntung menjadi penulis, salah satunya adalah Pak Dail Ma'ruf, M.Pd. yang merupakan peserta KBMN gelombang ke-20, yang dalam waktu satu tahun sudah menghasilkan 50 buku berkat pendampingan jitu dari OmJay. Sungguh merupakan amal jariyah yang ditanam oleh OmJay, pahalanya akan mengalir dari setiap tulisan yang disampaikan oleh peserta, dan tidak menafikan imbalan finansial yang didapatkannya di dunia.


Menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide (Naim, 2019) 
Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak Anda sudah tersalurkan dengan baik melalui tulisan. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis Anda akan melatih otak, mata, dan bibir Anda agar bersinergi dengan kedua tangan Anda. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya.

Tip OmJay agar produktif menulis, yaitu; 1). menulislah dengan hatimu maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu, 2) menulis setiap hari akan berbuah prestasi, 3) menulis dengan hati, maka akan melahirkan tulisan yang bisa dibaca orang lain dengan hati juga, 4) mulailah menulis dari apa yang disukai dan kuasai, 5) banyak membaca setelah itu mulailah menulis, 6) menulis itu akan mudah kalau langsung dilihat serta didengarkan secara langsung, 7) menulis setiap hari harus ikhlas, bagi ilmu setiap hari, dan bagi pengalaman kepada semua orang, 8) dalam menulis berpikir sebelum memposting itu hal yang penting, 9) rahasia bisa menulis setiap hari adalah membaca tulisan orang lain, dan 10) idealnya dalam menulis menggunakan 500 kata, agar ketika dirajut menjadi buku akan enak dibaca.(Fatimah, 2021)

Rujukan:
Astuti, Y. (2016). Cara Mudah Asah Otak Anak. Flash Books.
Fatimah, S. (2021). 20 Hari Menerbitkan Buku Melalui Belajar Menulis Online. Penerbit Andi.
Naim, N. (2019). Proses Kreatif Penulisan Akademik, Panduan untuk Mahasiswa. Akademia Pustaka.
Naim, N. (2021). MENULIS ITU MUDAH: 40 JURUS JITU MEWUJUDKAN KARYA. Kamila Press.


Imro’atus Sholihah, lahir di Jombang, 12 Juli 1975. Sekarang menetap di Jombang. Menyelesaikan pendidikan Strata 1 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Jombang pada tahun 1999, melanjutkan pendidikan Strata 2 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Islam Malang (UNISMA) lulus pada tahun 2009, dan menyelesaikan Strata 3 Program Doktor, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Malang (UM) lulus tahun 2022. Mulai tahun 2000-2005 mengabdikan diri sebagai guru honorer di MA Perguruan Mu’allimat Cukir Jombang. Selanjutnya mulai tahun 2003 diterima sebagai guru PNS Kementerian Agama RI yang ditugaskan di Kementerian Agama Kabupaten Jombang, tepatnya sebagai guru Bahasa Indonesia di MTsN 4 Jombang sampai dengan sekarang.

Senin, 16 Januari 2023

MENYULAP KTI MENJADI BUKU

 


Judul              Menyulap KTI Menjadi Buku
Resum ke-     : 4
Gelombang    : 28
Tanggal          : 16 Januari 2023
Tema              : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber   : Eko Daryono, S.Pd.
Moderator      : Nur Dwi Yanti, S.Pd.



Menyulap KTI Menjadi Buku

Menulis merupakan literasi yang tertinggi setelah mendengar, berbicara, dan membaca. Kegiatan menulis tidaklah mudah bagi pemula, namun tetap harus dilakukan dalam rangka ikut memberikan sesuatu pada peradaban. Manusia akan semakin mudah dilupakan jika tidak meninggalkan tulisan.


"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."
Pramudya Ananta Toer.





Penulis pada kesempatan ini membuat resume kegiatan Belajar Menulis Gelombang ke-28 memasuki pertemuan yang ke-4 dengan tema "Menulis Buku dari Karya Ilmiah" yang dibawakan narasumber Bapak Eko Daryono, S.Pd. dan moderator Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Menulis buku dari karya ilmiah bukanlah hal yang mudah, tidak bisa sekedar mengcopi paste. Hal ini disebabkan banyaknya perbedaan antara keduanya. Meskipun sangat rumit, sulit, dan memakan waktu. kalau sudah ada niat maka dijamin akan lebih mudah, apalagi kalau sudah mengetahui cara dan triknya.

Narasumber mengawali pemaparan materi dengan menjelaskan apa itu KTI?
KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Secara umum KTI ada dua, yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku
KTI Nonbuku, antara lain:
KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
KTI hasil penelitian: PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku, antara lain:
Buku Bahan Ajar: diktat, modul, buku ajar, buku referensi
Buku Pengayaan: monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
Buku kompilasi: bunga rampai, prosiding

Karya ilmiah merupakan suatu pemikiran yang utuh. Karya ilmiah adalah sebuah gagasan lengkap. Dalam menulis karya ilmiah, penulis diharapkan mampu untuk mengomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan jelas agar mudah dipahami.

Menulis sebuah karya ilmiah tidak dapat dilakukan sembarangan. Terdapat beberapa tata cara penulisan karya ilmiah atau teknik penulisan. Hal ini dapat berbentuk skripsi, tesis, PTK, artikel ilmiah, dan bisa laporan penelitian, dll. yang ditulis berdasarkan hasil riset ilmiah. Nah, biasanya setelah semua karya ini dibuat dengan penuh perjuangan, ujung-ujungnya karya tersebut hanya singgah di perpustakaan kampus atau sekolah saja. Dengan demikian, pembacanya terbatas hanya warga kampus atau sekolah itu saja. Maka dari itu sangatlah penting untuk dijadikan buku.

Struktur penulisan KTI
Perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku

Cara mengkonversi KTI menjadi buku:
Memodifikasi Judul
Judul KTI umumnya mengandung unsur: variabel penelitian, objek penelitian, dan setting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku agar mempunyai daya tarik dan daya jual yang tinggi.
Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya bersistematika baku, tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.
Memodifikasi Bab I
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap PENDAHULUAN, boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku, tetapi secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.
Memodifikasi Bab II

Susunan bab dan sub bab di atas jika diubah dalam gaya penulisan buku menjadi beberapa bab berikut ini.

Memodifikasi Bab III
Substansi bab 3 lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen), serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya.
Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan.

Memodifikasi Bab IV
Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV.
Pada buku, bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

Memodifikasi Bab V
Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, tetapi ditambahkan temuan terkait hasil penelitian.

Memodifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku
1. Keaslian laporan hasil penelitian. 
Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang original milik penulis sendiri.
2. Menghindari kompilasi yang terlalu banyak. 
Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi, selebihnya mengembangkan dengan menganalisis sudut pandang penulis.
3. Memilah dan memilih data yang dipublikasikan. 
Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.
4. Modifikasi bahasa buku. 
Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu, sesuai dengan pendapat lebih lanjut, si A menyatakan, berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.
5. Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
6. Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
7. Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

Selain mendapatkan pengetahuan dari materi yang dipaparkan oleh narasumber, terdapat juga banyak pengetahuan yang diperoleh dari jawaban narasumber terkait pertanyaan yang disampaikan oleh peserta pelatihan. Adapun pertanyaan mereka antara lain dipaparkan berikut ini.

P1: dari bu Lely Suryani
Bagaimana cara mengubah gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja?.. contohnya?
Jawab:
Sumber Asli
Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Modifikasi
“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)

P2: Amin kurniawan
1 bagaimana caranya mebuat buku dari hasil penelitian yang failnya sudah hilang apakah mengetik ulang atau bagaimana mohon pencerahnya? 
2. Bagaimana merubah dari hasil laporan karya ilmiah.  menjadi suatu artikel yang menarik?
Jawab:
(1) Kalau ada naskahnya bisa discan kemudian dikonvert ke doc, (2) Artikel atau buku?} Kalau artikel, ringkas isi LKI-nya kemudian modifikasi judul yang menarik

P3: Dyah-Bandung
Pada pembuatan buku, lampiran KTI diubah menjadi instrumen penelitian dan data2 matang, bukan data mentah. Bisa diberikan contoh spt apa data matang dan data mentah ini?
Jawab:
Data mentah, misalnya data nilai keseluruhan siswa. Data matang : siswa yang mendapat KKM dan di bawah KKM kemudian disajikan dengan grafik.

Keuntungan yang diperoleh penulis buku dari karya ilmiah

1. Lebih bermakna dan bermanfaat
Hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, dan artikel tidak bisa memberikan makna dan manfaat yang banyak jika hanya masih berbentuk KTI dan pasti tersimpan rapi dalam lemari. Tetapi kalau kalau semua karya tulis diubah menjadi sebuah buku maka karya kita itu akan bisa tersebar luas ke berbagai daerah se-Nusantara dan bahkan sedunia.

2. Keuntungan materi
Karya tulis yang sudah diubah menjadi buku dan apabila tersebar ke berbagai penjuru tanah air maupun dunia, tentu proses penyebarannya selain mungkin karena disumbangkan bisa melalui penjualan. Kalau penjualannya bisa meraih predikat best seller, maka sang pemilik karya akan mendapatkan keuntungan finansial yang fantastis.

3. Hasil penelitian akan tersebar luas
KTI yang sudah diubah menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas karena bisa dijadikan rujukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pelajar, mahasiswa, guru, dan lain-lain.

4. Penilaian Angka Kredit
Menulis buku dapat memberikan angka kredit bagi ASN sebagai bukti peningkatan keprofesionalannya. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru.

Di akhir sesi narasumber menyampaikan statemen:
Jangan takut gagal sebelum mencoba. Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita.
Prinsipnya agar kita mantap menjadikan KTI menjadi buku adalah: “Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.” Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu.

Demikian resum saya, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi khususnya kepada saya untuk bisa menulis buku dari karya ilmiah. Terima kasih Bapak Eko Daryono, S.Pd.  Jazaakumulloh Ahsanal Jaza.

Inovasi Penerbitan Buku

  Judul : Inovasi Penerbitan Buku Resum ke- : 30 Gelombang ...