Senin, 23 Januari 2023

Solusi Writer's Block


 
Judul           : Solusi Writer's Block
Resum ke-   : 7
Gelombang  : 28
Tanggal        : 23 Januari 2023
Tema            : Mengatasi Writer's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr.
Moderator    : Raliyanti, S.Sos., M.Pd.

Bismillaahirrohmaanirrohiiim.…

Malam ini Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28 sudah memasuki pertemuan ke-7 dengan materi “Mengatasi Writer's Block” yang dimoderatori Ibu Raliyanti, S.Sos., M.Pd. dari Jakarta. Beliau adalah peserta/alumni kelas BM PGRI Gelombang 20 dibawah bimbingan Om Jay. Beliau sudah menghasilkan beberapa buku solo dan antologi. Beliau juga termasuk salah satu anggota Tim Om Jay yang sering menjadi Moderator juga pembuat flyer di setiap kegiatan.

Narasumber pada pertemuan hari ini adalah Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. Beliau merupakan alumni BM PGRI Angkatan ke-7. Beliau Seorang guru IPA dari Subang dengan segudang prestasi. Banyak buku hasil karya beliau diantaranya ada 6 buku solo dan 13 buku antologi, kemudian banyak pula penghargaan yang beliau raih, diantaranya yaitu penghargaan sebagai guru berprestasi pada tahun 2021 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, penghargaan Bupati Subang berturut-turut dari tahun 2020, 2021, dan 2022.

Ibu Ditta mengawali materi dengan mengajak menyamakan persepsi bahwa aktifitas menulis mempunyai makna yang luas. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam, tidak hanya bagi novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll. Penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block
Apa itu Writer's Block?
Mungkin di benak kita bertanya-tanya tentang apa itu Writer's Block? Yang pasti, materi ini merupakan modal awal dalam membuat tulisan yang berkualitas.
Writer’s block adalah kondisi penulis saat mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya, atau kondisi penulis saat terjebak dalam proses penulisan tanpa kemampuan untuk bergerak maju dan menulis sesuatu yang baru.

Saat ingin mulai menulis, pernahkah merasa semua ide tiba-tiba hilang? Atau merasa tangan tiba-tiba kaku sampai tidak mampu menuliskan kata-kata? Atau mungkin merasa betapa telatnya pikiran kita dalam menemukan ide-ide baru untuk menulis? Jika jawabannya Ya, maka kemungkinan besar sedang terserang Virus WB (Writer's Block), untuk itu berhati-hatilah!
Apa tanda-tanda terserang virus writer's block?
Tanda-tanda terserang virus writer's block, diantanyanya yaitu: sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis.

Writer's Block dalam Wikipedia mempunyai arti suatu keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Keadaan tersebut bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer's block pada umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Maksudnya, bahwa orang yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam menulis pun, masih bisa terserang WB. Writer's Block bisa menyerang siapa saja baik di awal, di tengah, maupun di akhir kegiatan menulis. Kemudian apa sebetulnya yang menyebabkan Writer's Block dan Bagaimana cara mengatasinya?

Writer's Block memang bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Yang terpenting ketika WB menyerang, kita segera sadar dan cepat bangkit mengambil tindakan untuk menyingkirkan WB tersebut. Bila tidak, sangat besar kemungkinan WB akan melekat berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Apa penyebab & bagaimana cara mengatasi writer's block?
Salah satu cara terbaik mengatasi WB adalah dengan mengenali penyebabnya. 
Berikut beberapa hal yang menyebabkan terserang writer's block.
1. Mencoba metode/topik baru
Mencoba metode/topik baru bisa menjadi salah satu penyebab terserang WB. Contoh: pada saat menulis karya tulis ilmiah, kemudian ada permintaan menulis puisi, maka bagi yang belum terbiasa tentu akan mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan ada perbedaan metode dalam menulis karya ilmiah dan menulis puisi. Pada masalah ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak writer's block.

2. Stres.
Stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Jenuh. Pikiran dan hati kita tak bisa diajak kompromi untuk menulis. Di saat seperti ini, kita bisa melakukan healing, jalan-jalan, atau melakukan hobi lainnya insya Allah bisa segera mengusir WB. Namun jangan juga terlalu berlama-lama, hal ini untuk me-refresh kembali pikiran kita.
Walaupun stres merupakan salah satu penyebab writer's block, tetapi sebenarnya menulis juga bisa menjadi salah satu obatnya. Terdapat istilah "Menulis Ekspresif" dalam dunia psikologi. Orang-orang dengan kasus tertentu akan diminta untuk menulis ekspresif, menuliskan pengalaman traumatisnya, serta perasaan pada saat atau setelah mengalami hal tersebut. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang menulis ekspresif akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

3. Lelah Fisik/Mental
Seseorang merasa sulit secara fisik untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan, misalnya mengungkapkan ide-ide dalam menulis. 

4. Terlalu Perfeksionis.
Timbulnya pemikiran: "Tulisanku nanti bakal ada yang membaca tidak, ya?"
                                     "Duh, jangan-jangan tulisanku dibilang jelek sama orang lain."
                                     "Ini ejaannya udah bener apa belum ya?"
Jika hal ini terjadi, berarti kita terlalu over perfeksionis, dan ini bisa berbahaya. Karena pemikiran seperti itu justru akan menghambat kita dalam menghasilkan karya. Kita ketahui bahwa para penulis hebat pun pasti masih mengalami kesalahan dan harus merevisi tulisannya. Dan tak selalu orang yang membaca tulisan kita akan berkomentar baik. Setidaknya kita yakin bahwa tulisan kita akan dibaca oleh orang lain.

Materi ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, mari kita berkomitmen untuk saling menguatkan tekad untuk menulis, saling menyemangati satu dengan yang lain untuk tetap terus ajek dalam menulis. Semoga impian untuk mempunyai buku karya sendiri (buku solo) akan menjadi kenyataan.

Kita sebagai manusia biasa wajar apabila masih salah, wajar apabila masih takut. Namun, meski demikian, setiap orang pasti mempunyai keberanian yang sungguh-sungguh. Jaga semangat untuk tetap berkarya, yakinlah bahwa tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain, minimal untuk diri kita sendiri.

Tetap semangat menulis, marilah menjadi pembelajar seumur hidup, menjadi penulis sejati, permasalahan yang muncul akan menjadikan kehidupan lebih menarik dan bermakna. Sulit bukan berarti tidak bisa, jika ada kemauan, pasti ada jalan.

Kalimat penutup dari narasumber pada pertemuan kali ini adalah: 
"It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero."
Mari tuangkan dan sampaikan ide-ide kita, pemikiran-pemikiran kita, perasaan-perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

Alhamdulillaah...
Demikian resume materi "Mengatasi Writer's Block", terima kasih ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. atas ilmunya, Jazaakillah Ahsanal Jaza, Jazaakillah Khoiron Katsiro.

Jalan-jalan untuk walking blog
Mumpung libur cuti bersama
Kerja keras atasi writer's block
Hasilkan karya, nikmati bersama


Alhamdulillaah….
Semoga bermanfaat….

9 komentar:

Inovasi Penerbitan Buku

  Judul : Inovasi Penerbitan Buku Resum ke- : 30 Gelombang ...