Rabu, 15 Februari 2023

TIPS HANDAL MENULIS PUISI

 

Judul

:

TIPS HANDAL MENULIS PUISI

Resum ke-

:

17

Gelombang

:

28

Hari, Tanggal

:

Rabu, 15 Februari 2023

Tema

:

Menulis Puisi

Narasumber

:

Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator

:

Sin Chung Wei, SP.

Resume pertemuan ke-17 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan ke-28, Rabu, 15 Februari 2023.
Pertemuan malam ini membahas tentang “Menulis Puisi” yang dimoderatori bapak Sin Chung Wei, SP. dan bersama narasumber hebat ibu Dr.Hj. E. Hasanah, M.Pd. Beliau adalah penulis dan pakar dalam menulis puisi, selain itu beliau juga menjadi seorang pengawas berprestasi di tingkat nasional. Hasil karya beliau 2 buku solo dan 78 buku antologi, secara detail dapat dilihat pada link berikut ini.
https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html
Ibu Hasanah mengawali materi dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan puisi.
Apa itu puisi?
Sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), puisi adalah: 
1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3. Sajak.
 
Pengertian puisi menurut HB Jassin adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Struktur Puisi
Karya sastra puisi itu terikat oleh rima, irama, matra, larik, dan bait.
  • Rima, adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.
  • Irama, adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapi dalam sebuah puisi.
  • Matra, adalah ukuran banyaknya tekanan irama.
  • Larik, adalah baris dalam puisi, bisa satu kata, bisa frase, bisa pula sebuah kalimat.
  • Bait, adalah bagian dari teks berirama yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas. Pengertian lain, bait ialah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris atau larik.
Jenis-Jenis Puisi
Jenis-Jenis Puisi Baru
Ciri-Ciri Puisi Baru
Jenis-Jenis Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama, diantaranya: mantra, pantun, seloka, talibun.
Ciri-Ciri Puisi Lama 
Bagaimanakah Menulis Puisi?
Saat menulis puisi, penulis harus melibatkan perasaan dan imajinasi. Sebab, puisi yang indah adalah puisi yang paling imajinatif yang sesuai dengan perasaan yang dimilikinya. Namun, yang sulit adalah bagaimana cara mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata tersebut. Oleh sebab itu membutuhkan langkah-langkah membuat puisi yang baik dan memiliki hasil sesuai keinginan. Berikut langkah-langkah menulis puisi yang baik.
Langkah-Langkah Menulis Puisi
1. Tentukan tema dan judul puisi
Sebelum memulai menulis puisi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. menentukan tema sesuai dengan puisi yang ingin dibuat. Misalnya, tentang bencana alam, romantisme, religius, kemanusiaan, cinta tanah air, dan lain-lain.
Judul puisi harus menyatakan keseluruhan isi puisi yang dibuat. Pastikan judul terdiri dari beberapa kata yang jelas dan padat. Dengan begitu, seseorang yang melihat judul puisi milik Anda akan langsung tertarik untuk membaca puisi tersebut.
2. Rangkai puisi dengan diksi dan rima yang tepat
Langkah bagaimana cara menulis puisi kedua adalah mulai merangkai kalimat dengan pilihan kata yang indah. Catat beberapa diksi yang akan digunakan, lalu mulailah untuk merangkai kata di dalam puisi. Selain itu, penulis harus menentukan rima yang tepat, sebab ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh puisi. Rima memiliki arti suatu pengulangan bunyi dalam suku kata yang terdapat dalam puisi.
Beberapa jenis rima yang sering digunakan saat menulis puisi, yaitu:
  • Rima sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, seperti ma-lang, ma-ti, pa-lang, ha-ti, dan lainnya.
  • Rima tak sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, namun terdapat di beberapa bagian saja. Misalnya, pulang dan tukang berakhiran sama.
  • Rima berpeluk, yaitu pengulangan kata baris pertama berima sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua berima sama dengan baris ketiga. Rumusnya adalah a-b-b-a.
  • Rima bersilang, yaitu rima yang berakhiran kata selang seling, yaitu a-b-a-b.
  • Rima rangkai, yaitu rima yang terdapat pada kata-kata berakhiran sama secara beruntun. Misalnya, a-a-a-a-b-b-b-b.
  • Rima kembar, yaitu pengulangan kata sama setiap dua kalimat sekali, seperti a-a-b-b-c-c-d-d, dan seterusnya.
  • Rima patah, yaitu suatu rima yang tidak beraturan, sehingga rima ini seringkali disebut sebagai bentuk rima bebas.
3. Memakai majas sesuai tema puisi yang dibuat
Jika sudah menemukan diksi dan rima yang tepat, maka saatnya memasukkan unsur majas dalam puisi tersebut. Penasaran terkait majas, berikut ini jenis-jenis majas.
Jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam sebuah puisi, diantaranya:
  • Majas personifikasi, yaitu suatu majas yang membandingkan antara benda mati dengan manusia. Misalnya, Angin seakan membisikkan suatu ingatan padaku.
  • Majas metafora, yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda, tetapi masih memiliki makna sama. Misalnya, raja siang hadir untuk membawa kehangatan.
  • Majas Asosiasi. yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda dengan makna berbeda pula. Misalnya, Kamu terlihat seperti tupai yang menggulung buah kelapa.
  • Majas Hiperbola, yaitu suatu majas yang dilakukan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan. Misalnya, wajahnya bak bidadari yang ada di surga.
  • Majas sarkasme, yaitu majas yang ditulis dengan ungkapan kasar secara langsung. Misalnya, Suaranya jelek membuat gendang telingaku sakit.
4. Tentukan bait yang akan digunakan
Dengan memperhatikan bait, karya puisi akan lebih menarik dan terlihat indah. Rangkaian diksi serta majas yang disusun akan memberikan nafas terhadap puisi tersebut. Sehingga, setiap kali ada orang yang membacanya, maka mereka akan merasakan emosi atau perasaan yang disampaikan oleh penyairnya.
5. Gunakan imajinasi untuk mengembangkan puisi
Imajinasi dalam menulis puisi sangat diperlukan agar puisi semakin berkembang dan menarik untuk dibaca.
Cobalah menulis puisi dengan gambaran imajinasi yang luas. Setiap kata demi kata yang Anda buat, harus menggambarkan apa yang akan disampaikan kepada para pembaca.

Demikianlah resume tentang "Menulis Puisi" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat memotivasi para calon penulis puisi supaya dapat menulis puisi dengan baik.

“Salam hormat, salam sehat, dan salam literasi”

Referensi:
Materi KBMN Gelombang ke-28 pertemuan ke-17, dari narasumber ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. dilaksanakan pada Rabu, 15 Februari 2023 pukul 19.00 s/d 21.00 WIB.



17 komentar:

  1. Mantap. Sejuk bacanya lihat warna hijau. Warna kesukaan.

    BalasHapus
  2. wih ,resume paling komplit bun ,keren ..mampir ke blog ku bun

    BalasHapus
  3. Masya Allah resume super lengkap tampilan blog memanjakan mata bikin seneng bacanya mantap

    BalasHapus
  4. Resumenya super duper lengkap dan enak dibaca

    BalasHapus
  5. Terima kasih Bapak/Ibu atas apresiasinya,
    Semoga menambah semangat kita semua untuk menulis, menulis, dan menulis.

    BalasHapus
  6. Lengkap bu, menakjubkan resumenya... Salam literasi

    BalasHapus
  7. subhanallah lengkap sekali resumen ibu kita

    BalasHapus

Inovasi Penerbitan Buku

  Judul : Inovasi Penerbitan Buku Resum ke- : 30 Gelombang ...